Sabtu, 29 Maret 2014

2020



Pasar Bebas Tahun 2020


Tahun 2020 adalah masa dimana meningkatnya  sebuah persaingan hidup yang tinggi untuk menjadi yang terbaik. Dan untuk bisa bersaing secara baik, kita tak mungkin mencapainya hanya berpangku tangan atau hanya bekerja seadanya.   Karena  kita sebagai Negara yang berada di Asia Tenggara akan memasuki zona pasar bebas pada 2015. Dan kesiapan Indonesia untuk menhadapi itu masih dipertanyakan. AEC atau Asean Economic Community menyatakan, dalam pelaksanaannya Negara-negara anggota harus memegang teguh prinsip open market, outward looking,  dan market drive economy sehingga ekonomi Negara-negara ASEAN dapat membentuk pasar tunggal dan basis produk bersama. Dengan Adanya Pasar Bebas pastinya apapun akan bebas diekspor kemana-mana tanpa ada tariff yang mengikatnya. Dan meski zero tariff, Negara-negara yang diekspor  belum tentu dapat diterima sepenuhnya. Karena setiap Negara pasti memiliki “standar”.
Menurut  shahrial loetan, kunci utama dari persaingan di pasar bebas sebenarnya ada pada sumber daya manusia (SDM). Dengan adanya kesetaraan profesi antarnegara, maka kualitas sangat menentukan hasil persaingan. Dan meski saat ini Indonesia menjadi salah satu Negara angkatan kerja terbesar, SDM dari sisi persentase masih sangat rendah dibanding banyak Negara. Lalu SDM Indonesia harus dibekali dengan kemampuan SI. Dan hal yabg paling utama adalah permasalahan bahasa yang digunakan intuk berkomunikasi. Misalkan di Filiphina, jika mau jadi sopir taksi kita harus bisa bahasa inggris.
Dan mungkin, dalam waktu yang relative singkat ini, menurut saya, hal-hal yang masih relatif kecil itu masih bisa dikebut. Dan untuk bersaing kita harus memiliki Bahasa yang akan mendorong daya saing.
Selain SDM, ada hal lain yang harus di tingkatkan, yankni mesinnya. Dengan demikian, SDM yang sudah berkualitas  dapat ditunjang dengan mesin-mesin yang mumpuni. Saat ini Indonesia membutuhkan mesin dengan teknologi tinggi. Memang mahal harganya dibandingkan dengan memperbaiki mesin-mesin yang sudah tua. Namun, untuk meningkatkan daya saing, maka industry di Indonesia harus “babak-belur” dulu sebelum meraup untung yang maksimal. Ya seperti inilah mungkin arti kata pepatah “Berakit-rakit ke hulu, Berenang-renang ke Hilir”.
Lalu menurut Shahrial loetan, beliau mempunyai trik untuk membuat produk Indonesia bisa unggul dimata dunia. Caranya adalah, dengan mengidentifikasi apa yang menjadi keahlian Indonesia, yang masih jarang dimiliki orang lain. Misalnya pijat, beliau pernah bertemu tukang pijat bali di India, di Brunai, dan Malaysia, itu dari Indonesia semua.
Selain jasanya, Indonesia masih memiliki salah satu industry yang memang sudah masuk dalam radar industry global ternama, yakni industry herbal yang sudah menembus pasar USA yang dikatakan mempunyai standar tinggi. Dan pesaing untuk industry ini adalah china. Akan tetapi china masih banyak  sisi kurang baiknya, suka ditambahin kimia.  Dan itulah trik dari beliau yang bia dikatakan yaitu “mencari celah” peluang.
Oleh karenanya, selain harus bekerja keras, Indonesia juga harus bekerja cerdas, dengan melihat sector-sektor apa saja yang bisa “mencuri start” untuk bisa bersaing pada zona perdagangan bebas nantinya. Kita itu kuatnya dimana, dan itu yang perlu kita perkuat duluan, jangan mau bersaing tapi kita tidak begitu jago.
Dan yang harus kita persiapkan untuk menhadapi tahun 2020 nanti, yaitu :
1.       Kemauan kuat untuk berkarya dengan penuh semangat,
2.       Mampu membuat keputusan yang tepat dan berani mengambil resiko,
3.       Kreatif dan inofatif,
4.       Tekun, Teliti, dan Produktif,
5.       Berkarya dengan semangat kebersamaan dan etika bisnis yang sehat.
6.       Pencapaian dengan pertimbangan pasti.

Ada dua strategi kebijakan industrial yang bisa di tempuh bangsa kita, yaitu menciptakan iklim investasi yang kondusif dan menciptakan kemitraan antara pemerintah dan pihak swasta.
Siapapun asal berkemauan keras, rajin, ulet bisa mendapatkan informasi yang mereka mau dan butuhkan untuk tahu dan menangkap peluang yang diciptakan oleh zaman ini…..



Tidak ada komentar:

Posting Komentar